Bandung, PKO FPOK UPI – Mulyana Ketua Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sedang memaparkan mengenai profil lulusan dan CPL Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) kepada stakeholder dan calon pengguna lulusan/user pada pertemuan Forum Group Discussion (FGD) pengembangan kurikulum secara daring pada Senin (2/8/2021).
Sehubungan dengan adanya restrukturisasi pengembangan kurikulum yang diusulkan oleh KEMENDIKBUD, maka UPI yang sudah mempunyai kurikulum sendiri yang sudah disahkan harus menyesuaikan dengan hal tersebut.
Pada kesempatan ini Boyke Mulyana selaku Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK UPI) menyampaikan “Oleh karena itu seluruh prodi harus melaksanakan mengembangkan kurikulum sesuai dengan revolusi indurstri dan kerja sama dunia luar yang dibutuhkan di masyarakat dalam bidang industri. Forum Group Discussion (FGD) di kesempatan ini Prodi PKO dan KFO sudah mengundang beberapa stakeholder dan calon pengguna lulusan yang terkait.”
Hadir dan memberikan sambutan Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan Nina Sutresna mengatakan bahwa “Harapan setelah kegiatan FGD ini, ada hal yg bisa kami sumbangkan untuk kemajuan olahraga Indonesia, kemudian apa yang kami lakukan bisa sesuai dengan yang diharapkan. Mdah-mudahan melalui diskusi ini bisa memberikan makna yang lebih baik.” ujar Nina
Acara Forum Group Discussion (FGD) pengembangan kurikulum dibuka oleh MC Mona Fiametta dan dipandu oleh moderator Alen Rismayadi.
Masukan daripara stakeholder dan calon pengguna terkait pun bermunculan, Dr. Herman Chaniago, MM Asdep Peningkatan Tenaga dan organisasi Keolahragaan KEMENPORA mengatakan Kami dari KEMENPORA sangat apresiasi apa yang dilakukan oleh FPOK UPI, hal ini sejalan dengan apa yang kami lakukan mengacu juga pada UU SKN No 3 Tahun 2005 pasal 63 ada 15 komponen tenaga keolahragaan salah satunya adalah pelatih. Kemenpora dalam hal ini mempunyai komitmen yang sangat kuat dalam mendukung kemajuan dalam bidang tenaga olahrga termasuk para pelatih. Berdasarkan perintah pimpinan negara presiden menghendaki pencetakan 100.000 pelatih kemudian menegaskan lagi untuk melaksanakan program tersebut dan bisa terlaksana.
“Namun kegiatan itu hanya sebagai pondasi karena hanya dilaksanakan beberapa hari dan itu dirasa tidak cukup, oleh karena itu perlu melibatkan pihak Perguruan tinggi yang dimaksudkan untuk mempersiapkan tenaga-tenaga keolahragaan khususnya para pelatih. Tentu dari pihak perguruan tinggi juga harus mempersiapkan sedemikian rupa, karena bagiamanapun dunia nyata lapangan khusunya di induk-induk cabang olahraga membutuhkan kompetensi dari para pelatih yang bisa mengaplikasikan ilmunya, dalam pengembangan kurikulum ini bagiamana kita bisa mengembangkan antara teori-teori kepelatihan itu sendiri dengan aplikasi banyaknya praktek-praktek untuk ilmu kepelatihan itu sendiri, sehinga menjadi tantangan dunia nyata jangan sampe teman-teman alumni dari sini tidak bisa diterima oleh induk cabang olahraga karena mereka lebih mempercayai pelatih-pelatih yang berdasarkan empirik ataupun pengalaman.” Ujar Herman.
pada kesempatan yang sama Drs. Bambang Ariyanto, M.Pd. Kabid Pendidikan Dasar Dinas pendidikan Kota Bandung mengatakan Dari dinas kota bandung banyak menerima lulusan UPI dari FPOK ini, tidak menutup kemungkinan dari prodi ini ada yang nanti kedepannya masuk di sekolah-sekolah di kota bandung (sd, smp dan sma/smk). Berbicara tentang atlet, khususnya atlet pelajar berasal dari sekolah sekolah, disamping mereka melalui proses latihan di club tentu saja kita tidak bisa memungkiri bahwa atlet-atlet di usia pelajar ini ada di sekolah. Oleh karena itu saya memandang perlu suatu saat akan ada lulusan dari FPOK ini akan masuk ke sekolah sebagai guru di kegiatan intrakurikuler atau sebagai pelatih ekstrakurikuler yang menjadi kesempatan terbuka bagi para lulusan. Ujar Bambang
ia menambahkan “Sebagai dari dinas pendidikan kota bandung, suatu saat lulusan FPOK UPI ini akan ada yang bergabung di sekolah, maka usul saya mahasiswa lulusan harus tetap diberikan 4 kompetensi yang berguna diterapkan melatih anak usia sekolah. Kompetensi yang dimaksud yaitu Kompetensi pedagogi yang berkaitan dengan pemahaman perbedaan melatih anak usia sekolah sama melatih masyarakat umum tentu harus dibekali dalam kurikulum, Kompetensi Profesional yang berkaitan dengan substansi yang harus dikuasai lulusan, kemampuan kebutuhan di lapangan, harapan bisa mencetak siswa yang tadinya bukan atlet jadi atlet yang berguna bagi olahraga nasional nantinya, Kompetensi Kepribadian karena mereka akan menghadapi anak anak sekolah, harus bisa menggambarkan manusia yang berintegritas serta menjadi teladan bagi anak dan atletnya di sekolah, dan kompetensi sosial yang sebagai makhluk hidup harus bisa bersosialisasi di masyarakat.” tambah Bambang
Dalam acara Forum Group Discussion (FGD) pengembangan kurikulum ini sangat banyak masukan serta harapan bagi lulusan prodi PKO dan KFO untuk olahraga nasional Indonesia kedepan.
Acara pun ditutup dengan doa, ucapan terimakasih dan foto bersama dalam zoom.
(MSY)