PELAKSANAAN WEBINAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA (PKO) – SUKSES JABAR KAHIJI PADA PON XX PAPUA 2020

PELAKSANAAN WEBINAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA (PKO) – SUKSES JABAR KAHIJI PADA PON XX PAPUA 2020

Bandung, PKO FPOK UPI – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat (KADISPORA) Engkus Sutisna memberikan sambutan dan membuka acara Webinar “Suksesi Jabar Kahiji Pada PON XX Papua 2020” pada (Rabu 3/11/2021) secara daring.

Ia mengucapkan “terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada Kadispora Jawa Barat untuk memberikan arahan dan membuka acara webinar ini. Mudah-mudahan acara webinar ini selain sebagai tempat untuk mengucap syukur atas prestasi Jawa Barat yang berhasil mempertahankan juara umum pada PON XX Papua 2020, tentunya menjadi tempat evaluasi apa saja yang masih menjadi kendala untuk mempersiapkan event yang akan datang yaitu PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara agar kita dapat mempertahankan prestasi yang telah kita raih di Jawa Barat dan Papua kemarin”

Pada kesempatan yang sama juga Engkus mengucapkan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat termasuk atlet, pelatih, pengurus setiap cabang olahraga serta kalangan akademisi dari FPOK UPI yang berperan dalam upaya mensukseskan kontingen Jawa Barat dalam PON XX Papua 2020.

Acara Webinar dipandu oleh Mona Fiametta dan Yudi Nurcahya dari Staff pengajar Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO).

Dalam acara webinar tersebut hadir sebagai narasumber dari Komite Olahraga Nasional (KONI) Provinsi Jawa Barat Sekretaris II KONI Jawa Barat serta Pimpinan FPOK UPI Dr. Boyke Mulyana, M.Pd.; Ketua KONI Jawa Barat Brigjen (Purn). Ahmad Saefudin; Kasatlak KONI Jawa Barat Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd; dan perwakilan pelatih dari cabang olahraga Dayung yang berhasil mendapatkan medali terbanyak saat PON XX Papua lalu Dr. Dede Rohmat N.

Salah satu narasumber Ahmad Saefudin mengatakan saya yakin apa yang kita lakukan untuk Jawa Barat tidak lain dan tidak bukan merupakan hasil kolaborasi dari semua yang ada di Jawa Barat khususnya mereka-mereka yang memiliki keterkaitan sebagai pelaku olahraga.

Setiap keunggulan-keunggulan pasti dipengaruhi oleh ruangan yang didiami seseorang yang menjadikan seseorang tersebut akan berbuat dan akan bertindak. Perlu diingat Jawa Barat merupakan provinsi yang besar bahkan jumlah penduduknya sekitar 48 juta orang, dari segi penduduk saja dilihat dari kacamata nasional Jawa Barat itu sudah no 1. Aspek-aspek lain disebutkan oleh Gubernur kita menjadi modal dasar yaitu 5 aspek yaitu Emosional, Sosial, Spiritual, Fisikal dan Intelektual dapat berpengaruh kepada semua perilaku dari kita pelaku olahraga di Jawa Barat sebagai Juara Lahir dan Batin. Ujar Ahmad

Dalam materi yang disampaikan oleh Ahmad, ia meyebutkan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) khususnya Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) yang masih mempertahankan kependidikan khususnya olahraga, dan kita pun harus bangga atas keberadaan dari UPI ini. Dilain pihak ada nilai-nilai yang menjadi daya tarik negara-negara lain karena Jawa Barat memiliki beberapa tempat yang menjadi cagar budaya yang memperlihatkan kelebihan Jawa Barat.

“Selain itu ia menjelaskan bahwa kebijakan-kebijakan  harus dibuat semaksimal dan sebaik mungkin untuk menghadapi PON XX Papua 2020 juga menjadi suatu hal yang penting bagi kesuksesan olahraga Jawa Barat.” Jelas Ahmad

Narasumber lain Dede Rohmat sebagai Pelatih Cabang Olahraga Dayung yang menjadi penyumbang medali terbanyak dan staff pengajar Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) menceritakan bagiamana perjalanan Dayung pada PON XX di Papua.

Ia mengatakan “tentunya ini merupakan proses yang panjang, tidak dilihat dari 3 atau 4 tahun persiapan menuju PON saja. Cabang olahraga dayung Jawa Barat di PON XX Papua kemarin meraih 20 Emas, 9 Perak, 7 Perunggu total 36 medali diraih dari 40 nomor yang dipertandingkan. Hal tersebut dimulai melalui proses panjang dimulai tahun 1988.”

Dalam materi yang disampaikan, Dede menjelaskan bahwa pada saat itu dominasi olahraga dayung dipegang oleh Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tenggara, Jawa Barat sebagai pendiri belum meraih medali apapun. Sehingga kebijakan KONI saat itu mencoba membuat cross program dengan asumsi bahwa mahasiswa-mahasiswa FPOK UPI memiliki kemampuan fisik yang baik yang menjadi modal bagi olahragawan khususnya olahraga dayung. Diawali dari PON tahun 1989 cabang dayung meraih 4 medali perak. Setelah melakukan evaluasi dari hasil tersebut muncul satu kata yaitu jam terbang yang masih kurang. Dari hasil evaluasi kami mencoba meningkatkan volume latihan dan berlanjut ke tahun 1993 meraih 4 medali Emas, tahun 1996 meraih 5 medali Emas, tahun 2000 meraih 5 Emas, tahun 2004 meraih 7 Emas, tahun 2008 meraih 12 medali Emas, mengalami penurunan di tahun 2012 karena kami tidak siap mengantisipasi kebijakan pembatasan usia dengan meraih 5 Emas dan 15 medali Perak, tahun 2016 di Jawa Barat meraih 18 medali emas.

“Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) sudah melakukan upaya untuk meningkatkan angka partisipasi, karena diyakini bahwa angka partisipasi berbanding tegak lurus dengan angka prestasi. Dimulainya PORPROV dan PORDA Jawa Barat di Serang tahun 1995 dengan peserta 7 Kabupaten/Kota sampai terakhir kemarin meningkat 19 Kabupaten/Kota dan mudah-mudahan di tahun 2022 24 Kabupaten/Kota akan terlibat yang merupakan upaya kami dalam meningkatkan angka partisipasi agar meningkatkan kualitas prestasi.” Ujar Dede

Ia menambahkan bahwa menyesuaikan apa disampaikan oleh ketua umum bahwa konsep pembinaan agar bisa sukses itu adalah 10 tahun dengan 10 ribu jamnya. Kami coba menjabarkan itu dengan 3 tahap yaitu Talent Identification System, Talent Development dan Performa Development berbasis system. Dimulai dari mendalami dan memahami karakteristik parameter seorang pendayung dari setiap nomor sampai dengan performa seorang juara dayung. Tambah Dede

Para peserta yang hadir dalam webinar ini yang berasal dari praktisi-praktisi olahraga, akademisi olahraga dan mahasiswa jurusan olahraga sangat antusias mendengarkan paparan-paparan yang disampaikan oleh para narasumber mengenai bagaimana kontingen jawa barat bisa menjadi juara umum PON XX Papua 2020.

Selain itu rasa syukur diucapkan ketua pelaksana webinar ini Ira Purnamasari karena telah terlaksananya dengan lancar acara Webinar Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK UPI).

“Terimakasih kepada seluruh panitia, para peserta yang sudah hadir dan seluruh narasumber yang sudah memberikan paparan luar biasa mengenai suksesnya Kontingen Jawa Barat menjadi juara umum pada PON XX Papua 2020 lalu.”Ucap Ira

Acara Webinar ini dimulai pukul 09.00 s/d pukul 12.00 ditutup dengan foto Bersama

(MSY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *